![]() |
Ibadah Pra Natal di Rayon V "Salvation" 2011 |
![]() |
Ibadah Pra Natal di Rayon III "Via Dolorosa"2011 |
![]() |
Ibadah Pra Natal di Rayon II "Shakila Glory" |
![]() |
Ibadah Pra Natal di Rayon I "Ekklesia" 2011 |
![]() |
Pawai Paska Tahun 2010 |
![]() |
Komisi-Komisi di era Pnt. Julius Pangalila,Spd |
![]() |
Rapat Komisi dan Pengurus Rayon 2011 |
![]() |
Komisi dan Pengurus Rayon era Pnt. Chriestie Montolalu,Ssi 2011 |
![]() |
Pelayanan di Rumah Sakit Bethesda 2011 |
![]() |
Penjabaran Program 2011 |
![]() |
Ibadah Se WilKas di Tinoor 2011 |
Jumat, 30 Desember 2011
//
Label:
Foto
// //
Bacaan: Mazmur 37:18-24
Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk. - Mazmur 145:14
(Amos)
» Ilustrasi Rohani ini diambil dari Renungan Harian Spirit
» Anda dapat memesan versi cetaknya dengan cara mengisi formulir pemesanan.
Read more
Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk. - Mazmur 145:14
George Frederick Handel mungkin adalah komponis yang namanya tidak seterkenal Mozart atau Beethoven. Namun Anda semua pasti mengenal lagu ‘Halleluyah’, atau lebih tepatnya opera ‘The Messiah’. Lagu ini adalah masterpiece Handel. Seorang penulis biografi Handel menulis, "karya tersebut akan tetap menjadi karya terbesar dalam sejarah penggubahan lagu/musik. Mungkin untuk selamanya".
Handel sebenarnya sudah mulai terkenal sejak usia 8 tahun. Sejak usia itu ia sudah mahir bermain organ dan pernah tampil di depan Pangeran Frederick III dari Berlin. Bahkan kota-kota besar di Eropa juga pernah disambanginya. Namun nama besar bukanlah jaminan. Karena situasi, Handel kehabisan uang, nyaris bangkrut dan antusias penonton tak lagi berpihak padanya. Itu makin diperparah oleh kesehatannya yang semakin memburuk (terkena stroke hingga tangan kanannya lumpuh). Meski akhirnya bisa disembuhkan, Handel memutuskan untuk pensiun dari dunia musik yang telah membesarkannya.
Empat bulan setelah konser perpisahannya, seorang bernama Charles Jennings memberikan sebuah buku musik kepada Handel. Buku itu ditulis berdasarkan kehidupan Yesus. Tak disangka ternyata buku itu mampu mengubah hidup Handel. Ia pun menulis karya-karyanya lagi. Kreativitasnya mengalir terus menerus selama 21 hari tanpa henti dan dalam waktu tiga minggu itu, ia berhasil merampungkan ‘Messiah’ setebal 260 halaman, dengan bobot karya yang tak tertandingi.
Nama besar Handel sempat menjadi contoh sebuah kegagalan. Namun itu bukanlah penghambat untuk seseorang kembali bangkit dan menjadi sukses. Gagal bukanlah aib, kita bisa berkali-kali gagal, namun apakah kita bisa bangkit lagi atau tidak itu intinya. Mungkin sekarang kita sedang terpuruk akibat sesuatu yang kita lakukan atau alami. Namun dari situ, bukan mustahil akan muncul karya masterpiece kita. Asalkan kita berani untuk memulai lagi dan siap menanggung risiko, sukses tentu akan bisa diraih.
Terpuruk tidaklah buruk, berani bangkit akan melejit
(Amos)
» Ilustrasi Rohani ini diambil dari Renungan Harian Spirit
» Anda dapat memesan versi cetaknya dengan cara mengisi formulir pemesanan.
Kamis, 29 Desember 2011
//
Label:
Artikel
// //
Natal kadangkala tak lebih dari sebuah background atau setting saja. Jika di bulan Desember kita tak mendengar lantunan lagu natal atau tak melihat dekorasi seputar snowman, x-mas tree, atau santa claus, rasanya ada yang kurang. Tak heran kalau di mall-mall dan di pusat keramaian pasti akan dihias dengan suasana natal.
Film-film pun tak ketinggalan mengambil setting natal. Sebut saja film White Christmas, film buatan tahun 1954 yang laris manis, Mickey’s Christmas Carol maupun Surviving Christmas yang dibuat tahun 2004 sama sekali tak bercerita tentang natal. Film-film itu hanya mengambil settingnya saja. Dengan setting natal, diharapkan film akan terlihat hidup, romantis dan menarik.
Selain film, tentu saja lagu-lagu natal juga banyak diputar dan didengarkan. Hanya sayang, tak semua lagu yang dikategorikan lagu-lagu natal itu menceritakan tentang kasih Allah, damai, Yesus atau hal-hal yang rohani, sebaliknya lagu itu kebanyakan adalah lagu cinta yang terinspirasi dengan bulan Desember.
Natal tak lebih dari setting belaka. Lalu bagaimana dengan kehidupan kita sendiri sebagai orang Kristen? Apakah natal yang kita peringati setiap tahunnya juga tak lebih dari sekedar setting saja di bulan Desember? Tak ada makna yang tersisa, selain semua kegiatan ekstra yang melelahkan. Alangkah menyedihkan jika kita menganggap natal tak lebih dari setting di bulan Desember saja. Itu seperti kita merayakan natal tapi tidak tahu siapa sebenarnya yang sedang kita rayakan. Menyedihkan sekali bukan?
Sumber :http://www.renungan-spirit.com
Sumber :http://www.renungan-spirit.com
//
Label:
Artikel
// //
Kartu Natal
Biasanya terbuat dari kertas karton yang tebal dengan gambar ornamen natal disertai dengan ucapan selamat Natal sekaligus tahun baru. Kartu natal pertama dibuat pada tahun 1843 oleh Sir Henry Cole, pendiri Museum Victoria dan Albert di London. Kartu ini kemudian dikirim kepada John Horsley dengan gambar sebuah keluarga memberikan pakaian dan makanan kepada orang miskin. Tulisan di kartu itu, “Brimming Cheer” atau kegembiraan yang meluap. Sayangnya sekarang ratusan juta kartu natal di cetak dengan gambar atau tulisan yang tidak bermakna dan kadangkala tidak ada hubungannya sama sekali dengan natal, seperti gambar whisky, orang berdansa, kembang api dan cenderung identik dengan pesta pora.
Biasanya terbuat dari kertas karton yang tebal dengan gambar ornamen natal disertai dengan ucapan selamat Natal sekaligus tahun baru. Kartu natal pertama dibuat pada tahun 1843 oleh Sir Henry Cole, pendiri Museum Victoria dan Albert di London. Kartu ini kemudian dikirim kepada John Horsley dengan gambar sebuah keluarga memberikan pakaian dan makanan kepada orang miskin. Tulisan di kartu itu, “Brimming Cheer” atau kegembiraan yang meluap. Sayangnya sekarang ratusan juta kartu natal di cetak dengan gambar atau tulisan yang tidak bermakna dan kadangkala tidak ada hubungannya sama sekali dengan natal, seperti gambar whisky, orang berdansa, kembang api dan cenderung identik dengan pesta pora.
Santa Claus
Ia adalah seorang uskup di Myra, sebuah kota di Turki. Nama sebenarnya adalah Santa Nikolas. Hidup pada abad ke empat dan terkenal karena ia sangat murah hati dan suka membagi-bagi hadiah kepada anak-anak miskin. Itu sebabnya hari kelahirannya, yaitu 5 Desember dirayakan di Belanda sebagai pesta anak.
Ia adalah seorang uskup di Myra, sebuah kota di Turki. Nama sebenarnya adalah Santa Nikolas. Hidup pada abad ke empat dan terkenal karena ia sangat murah hati dan suka membagi-bagi hadiah kepada anak-anak miskin. Itu sebabnya hari kelahirannya, yaitu 5 Desember dirayakan di Belanda sebagai pesta anak.
X- Mas
X-mas sebenarnya adalah singkatan dari Christmas, x adalah huruf pertama dari kata Yunani Christos kalau ditulis dalam aksara Yunani
X-mas sebenarnya adalah singkatan dari Christmas, x adalah huruf pertama dari kata Yunani Christos kalau ditulis dalam aksara Yunani
Krans Natal
Karangan daun atau buah cemara yang berbentuk bulat dan biasanya dipasang di dinding atau di daun pintu. Lambang kasih Allah yang tak berujung atau tidak berkesudahan.
Karangan daun atau buah cemara yang berbentuk bulat dan biasanya dipasang di dinding atau di daun pintu. Lambang kasih Allah yang tak berujung atau tidak berkesudahan.
Natal
Natal adalah kata latin untuk lahir. Mulai abad ke 3 dihubungkan dengan kelahiran Tuhan Yesus. Pada kalender Philocalian tahun 336, 25 Desember disebut sebagai Natus Christus in Betlehem Judeae. Agaknya tanggal ini dipilih untuk mengganti hari raya pemujaam matahari yaitu Natalis Solis Invicti.
Natal adalah kata latin untuk lahir. Mulai abad ke 3 dihubungkan dengan kelahiran Tuhan Yesus. Pada kalender Philocalian tahun 336, 25 Desember disebut sebagai Natus Christus in Betlehem Judeae. Agaknya tanggal ini dipilih untuk mengganti hari raya pemujaam matahari yaitu Natalis Solis Invicti.
Betlehem
Dalam bahasa Ibrani berarti rumah roti. Terletak di daerah Yudea, sebuah kota bangsa Kanaan, 7 km di sebelah selatan Yerusalem. Disebut juga Efrata, nama purba dari Betlehem. Betlehem sendiri meski merupakan desa kecil, tapi tempat asal orang-orang tersohor seperti Boas, Isai, Daud dan Kristus tentunya. Pada tahun 338, Kaisar Konstantin dan ibundanya Helena mendirikan gereja bernama Gereja Kelahiran (Chruch of Nativity) di atas gua itu yang kemudian dibangun ulang oleh kaisar Yustinus pada abad ke 6. Sampai sekarang gua dan gedung gereja itu masih ada.
Dalam bahasa Ibrani berarti rumah roti. Terletak di daerah Yudea, sebuah kota bangsa Kanaan, 7 km di sebelah selatan Yerusalem. Disebut juga Efrata, nama purba dari Betlehem. Betlehem sendiri meski merupakan desa kecil, tapi tempat asal orang-orang tersohor seperti Boas, Isai, Daud dan Kristus tentunya. Pada tahun 338, Kaisar Konstantin dan ibundanya Helena mendirikan gereja bernama Gereja Kelahiran (Chruch of Nativity) di atas gua itu yang kemudian dibangun ulang oleh kaisar Yustinus pada abad ke 6. Sampai sekarang gua dan gedung gereja itu masih ada.
Para Majus
Kemungkinan besar mereka adalah ahli nujum atau ahli perbintangan yang berasal dari Timur. Para ahli memperkirakan bahwa daerah Timur ini adalah Babel, sehingga bisa disimpulkan bahwa mereka melakukan perjalanan yang sangat jauh dengan melewati padang gurun yang ganas. Jumlah mereka yang sering digambarkan tiga orang tak bisa dipastikan, sebab kemungkinan besar mereka justru datang dengan berombongan untuk bertemu dengan bayi Yesus.
Kemungkinan besar mereka adalah ahli nujum atau ahli perbintangan yang berasal dari Timur. Para ahli memperkirakan bahwa daerah Timur ini adalah Babel, sehingga bisa disimpulkan bahwa mereka melakukan perjalanan yang sangat jauh dengan melewati padang gurun yang ganas. Jumlah mereka yang sering digambarkan tiga orang tak bisa dipastikan, sebab kemungkinan besar mereka justru datang dengan berombongan untuk bertemu dengan bayi Yesus.
Sumber : http://www.renungan-spirit.com
//
Label:
Artikel
// //
Kita pun berpikir, sedemikian miskinkah bayi Yesus, sehingga Mesias harus lahir dalam keadaan seperti itu? Meski Yesus lahir dalam kesederhanaan, bukan berarti Yesus miskin. Natal, cermin kemiskinan? Saya rasa kurang tepat, tapi kalau natal sebagai cermin kerendahan hati, saya sangat setuju!
Kalau Yusuf dan Maria miskin, tentu mereka tak akan mendatangi penginapan, bukan? Bukankah Lukas mencatat bahwa tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan? Artinya, mereka punya uang untuk tidur di hotel, tapi hotel sudah full atau bisa saja pihak hotel yang tidak mau beresiko melihat Maria sudah hamil tua seperti itu. Mereka sudah berusaha mendatangi semua hotel yang ada, tapi apa daya petugas resepsionis selalu berkata bahwa hotel sudah penuh.
Natal, cermin kerendahan hati. Begitu rendah hatiNya sang Mesias, sehingga Ia tidak peduli kalau lahir di tengah kesederhanaan bahkan tanpa semarak sama sekali. Begitu rendah hati, sehingga Ia mau menjadi bayi kecil yang tak berdaya sama sekali. Bahkan Ia yang adalah Penasihat kekekalan mau memberi diriNya untuk diasuh oleh manusia. Apa lagi yang mau kita katakan untuk menggambarkan hal itu selain kerendahan hati?
Sumber : http://www.renungan-spirit.com
Sumber : http://www.renungan-spirit.com
//
Label:
Artikel
// //